Selasa, 02 Agustus 2011

Banyak orang percaya emas adalah produk investasi yang bisa menangkal inflasi. Dan memang, sejarah membuktikan emas akan diborong orang apabila terjadi kepanikan yang bisa membahayakan ekonomi negara, seperti inflasi tinggi, krisis keuangan, atau perang.
Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Inflasi bisa menggerogoti uang Anda. Kalau asumsi inflasi 15 persen/tahun, maka harga barang & jasa yang sekarang bernilai Rp 5 juta, akan menjadi Rp 10,06 juta atau dua kali lipat pada tahun ke-6, dan Rp 15,3 juta atau tiga kali lipat pada tahun ke-9, dan seterusnya.
Menurut keparahannya, ada tiga tipe inflasi:
1. Inflasi Moderat, yaitu apabila laju inflasi hanya berada di bawah dua digit per tahun (di bawah 10 persen)
2. Inflasi Ganas, yaitu apabila laju inflasi berada pada dua digit per tahun (10 persen – 99 persen)
3. Inflasi Hiper, yaitu apabila laju inflasi berada pada tiga digit per tahun (100 persen atau lebih)
Tulisan ini akan membahas tentang apa yang bisa Anda lakukan agar bisa menghadapi inflasi. Bila Anda bukan termasuk pengambil keputusan di pemerintahan, Anda mungkin tidak bisa ikut menurunkan tingkat inflasi. Yang bisa Anda lakukan sebagai individu, hanyalah bagaimana agar Anda bisa mengambil ‘keuntungan’ dari terjadinya inflasi tersebut. Bagaimana caranya? Saya menyarankan agar Anda melakukan investasi pada instrumen yang akan naik pesat apabila terjadi inflasi tinggi. Apa itu? Emas.
Ketika Cina diserbu Jepang pada masa Perang Dunia, rakyat Cina panik dan mereka berbondong-bondong menyerbu emas sehingga harga emas naik luar biasa. Di Indonesia, pada saat terjadi rush kebutuhan pokok di pasar swalayan pada 8 Januari 1998 (pagi hari sebelum pengumuman APBN oleh Presiden Suharto di hadapan DPR), harga emas juga langsung melonjak. Dalam selang satu dua hari saja, harga emas langsung naik kurang lebih sebanyak 1,5 kali. Dan harga tersebut, walaupun secara fluktuatif, cenderung naik terus waktu itu –sebelum akhirnya turun lagi ketika inflasi kembali berada di bawah dua digit.
Fakta membuktikan, bila terjadi inflasi tinggi, harga emas akan naik lebih tinggi daripada inflasi. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi kenaikan harga emas. Statistik menunjukkan bahwa bila inflasi mencapai 10 persen, maka emas akan naik 13 persen. Bila inflasi 20 persen, maka emas akan naik 30 persen. Tetapi bila inflasi 100 persen, maka emas Anda akan naik 200 persen. Inilah kenapa Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam bentuk emas. Ini karena emas dipercaya sebagai investasi penangkal inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin baik kenaikan nilai emas yang Anda miliki. Tetapi, patut dicatat bahwa harga emas akan cenderung konstan bila laju inflasi rendah, bahkan cenderung sedikit menurun apabila laju inflasi di bawah dua digit. Jadi, emas hanya akan bagus bila terjadi inflasi moderat (dua digit), dan akan lebih bagus lagi bila terjadi inflasi hiper (tiga digit). Investasi emas
Emas tersedia dalam beberapa pilihan. Beberapa di antaranya yang paling dikenal adalah emas perhiasan dan emas batangan. Satu yang juga mulai populer di Indonesia adalah koin emas.
Bila Anda berinvestasi emas untuk jangka pendek, biasanya akan sulit mendapatkan keuntungan kalau bentuknya emas perhiasan. Ini karena kalau Anda datang ke toko dan membeli emas perhiasan, Anda harus membayar harga emas plus ongkos pembuatannya. Nah, ketika suatu saat Anda menjualnya kembali, maka toko tidak akan mau membayar ongkos pembuatan dari perhiasan emas tersebut. Ia hanya akan membayar harga emasnya saja. Malah, masih untung sebetulnya kalau toko mau menerima emas perhiasan Anda. Beberapa toko kadang-kadang menolak penjualan emas perhiasan dari masyarakat. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah karena mereka takut kalau-kalau emas perhiasan itu tidak laku lagi apabila dijual. Jadi, kalaupun mereka membelinya lagi, mereka harus melebur emas tersebut.
Karena itu, investasi dalam bentuk emas perhiasan lebih untung kalau disimpan untuk jangka panjang. Karena biasanya harga emas Anda sudah naik jauh dibanding ketika Anda membelinya.
Emas perhiasan tersedia dalam berbagai macam karat, di antaranya 18 – 24 karat. Untuk investasi, alangkah baiknya bila Anda memilih emas perhiasan senilai 24 karat. Ini karena kemungkinan emas perhiasan Anda bisa dijual kembali jauh lebih besar dibanding emas perhiasan yang 18 karat. Sekali lagi, investasi dalam bentuk emas perhiasan biasanya baru akan memberikan hasil yang menguntungkan dalam jangka panjang, bukan jangka pendek.
Investasi emas yang menurut saya cukup baik adalah investasi emas dalam bentuk batangan (emas logam mulia). Emas ini cukup baik bila dijadikan investasi, dan siapapun tak menyangkal bahwa emas batangan -berbeda dengan emas perhiasan- mudah untuk dijual kembali. Selain itu, emas batangan tidak meminta ongkos pembuatan seperti halnya emas perhiasan. Karena itu, bila Anda ingin melakukan investasi emas, maka tak ada salahnya Anda mempertimbangkan investasi dalam bentuk emas batangan.
Selain investasi emas secara fisik dengan cara mempunyai emas batang, emas perhiasan dan emas koin, ada cara lain untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga emas dunia tanpa harus memiliki emas dalam bentuk fisik. Cara ini termasuk sebagai sebuah usaha untuk mendapatkan keuntungan besar dengan modal yang sangat kecil dengan memanfaatkan pergerakan harga emas dunia yang selalu berubah tiap detik. Namun tentunya cara ini juga dibarengi dengan risiko yang besar. Cara yang saya maksud adalah gold trader.
Cara termudah dan terbaru investasi emas dapat dilakukan dengan cepat melalui sistem online melalui internet. Salah satu software terkenal adalah Marketiva.
Mungkin ada yang berfikir bahwa untuk bisa melakukan jual beli secara online dibutuhkan dana yang besar karena satuan yang digunakan adalah Troy Once. Artinya jika suatu saat harga emas 1000/Troy Once, untuk membeli satu Troy Once kita harus mengeluarkan dana sebesar 10 juta rupiah dalam sekali transaksi, padahal perhitungan transaksinya tidak seperti itu. kita hanya membutuhkan dana 1/100 untuk melakukan transaksi jual beli emas secara online.

Faktor-Faktor Penting
1. Modal
2. Transaksi. Transaksi dibagi dua yaitu transaksi long dan transaksi short. Transaksi long adalah transaksi yang kita lakukan jika kita memprediksi bahwa harga akan naik. Transaksi ini dilakukan dengan cara membuka transaksi beli. Jika harga naik, kita menutupnya dengan transaksi jual sehingga kita mendapatkan keuntungan. Transaksi short adalah kebalikan dari transaksi long.
3. Jam Transaksi. Transaksi jual beli emas dapat dilakukan selama 24 jam. Sistem transaksi 24 jam ini merupakan sebuah peluang bagi siapapun yang ingin menambah penghasilannya melalui internet karena dapat dikerjakan selepas jam kerja kantor.
4. Harga Bid dan Ask. Harga Bid adalah harga permintaan pasar. Harga ini akan kita gunakan ketika melakukan transaksi jual. Harga Ask adalah harga penawaran pasar. Harga ini akan kita gunakan ketika melakukan transaksi beli. Harga bid > harga ask. Selisih harga bid dengan harga ask disebut spread. Spread dinyatakan dalam bentuk poin, yaitu satuan terkecil dari sebuah pergerakan harga.
5. Quantity, yaitu jumlah emas yang akan kita transaksikan. Satuannya adalah Troy Once. Jika mengisi angka 10 di kolom quantity, bearti kita melakukan transaksi sebanyak 10 troy once emas.
6. Dana Margin. Dana margin merupakan dana yang harus kita siapkan untuk dapat melakukan sebuah transaksi jual atau beli. Jika menggunakan jasa broker seperti marketiva, sistem ayng digunakan adalah 1 : 100. Artinya, kita hanya membutuhkan modal sebesar 1/100 dari harga quantity yang kita transaksikan. Dana margin bukanlah dana yang hilang, melainkan dana jaminan. Jika transaksi menghasilkan keuntungan, dana margin tersebut akan kembali masuk ke rekening kita pada saat kita menutup transaksi tersebut untuk merealisasikan keuntungan.
7. Keuntungan dan kerugian, yang dinyatakan dalam bentuk poin. Setelah mengetahui keuntungan/kerugian dalam bentuk poin, kita terjemahkan dalam bentuk dolar AS. Besar keuntungan/kerugian dalam bentuk dolar AS adalah 1/100 dari jumlah poin. Contoh: Keuntungan yang kita dapat dari transaksi sebesar 300 poin. Keuntungan dalam bentuk dolar AS = poin : 100 = 300 : 100 = USD 3.
8. Dana tahanan. Pada sat kita melakukan transaksi dan kita memperoleh keuntungan/kerugian, pada dasarnya hal tersebut masih berupa potensi. Keuntungan /kerugian akan terealisasi jika kita menutup transaksi yang sedang terbuka tersebut. Dana tahanan adalah sejumlah dana yang kita miliki dalam rekening untuk menjaga sebuah transaksi tetap terbuka. Jika kita mengalami potensi kerugian yang jumlahnya lebih besar dari dana tahanan, kita akan mengalami sesuatu yang disebut margin call. Margin call adalah sebuah peringatan dini untuk segera menambahkan dana di rekening kita. Jika hal tersebut tidak dilakukan dan pergerakan harga semakin mergikan posisi transaksi yang kita miliki kita akan terkena force sell. Artinya penutupan paksa sebuah transaksi karena telah mengalami potensi kerugian yang melebihi kemampuan dana tahanan yang kita miliki.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar