Kamis, 13 Oktober 2011


Uang Anda di bank-bank swasta, pemerintah, dalam dan luar negri sekalipun akan "hilang" secara perlahan oleh karena inflasi, biaya administrasi, biaya-biaya lainnya, pajak atas bunga sebesar 20%, tingkat suku bunga rendah dan terbatas, jaminan dari pemerintah LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) yang terbatas hanya Rp. 2 milyar/nasabah dengan syarat & ketentuan berlaku. Pada Lembaga atau perusahaan investasi-investasi lainnya dikenakan biaya/komisi broker, administrasi, pajak 5%, materai, biaya pengelolaan, dan sebagainya.

Bahkan saat ini menyimpan uang di bank masih ada kemungkinan dibobol lewat nomor kartu kredit, Di Indonesia tahun 2008, dari 9 juta pemilik kartu kredit, sedikitnya 7,2 juta datanya telah bobol oleh oknum perbankan yang bekerjasama dengan sindikat pemalsu kartu kredit. Sekarang Anda punya 1 gr besok 1000gr, 100kg, 1000 ton tidak ada yang tahu kalau Anda diam, "silent is gold"
Bank sentral, dialah satu satunya bank yang berwenang memproduksi uang , menentukan desain, bahan, warna, ukuran, nilai nominal pada setiap lembarnya, dan menentukan nilai intrinsik uang itu, sehingga berapa pun banyaknya jumlah uang Rupiah, US$ yang Anda miliki jangan bangga dan sombong, sangat mungkin suatu saat nanti menjadi nol besar/ hilang nilainya bukan karena dirampok maling tapi oleh kebijakan si pembuat dan pengendali suplai uang. Ini pernah terjadi di Jerman th 1920-1923 dimana 100 milyar Deutch Mark tidak cukup untuk membeli sepotong roti.

Ada istilah; "Anda boleh minta apapun, berapapun jumlahnya yang Anda mau diseluruh dunia ini, tapi berikan saja satu hak pada saya untuk membuat & mengendalikan suplai uang. Dengan sebuah pena maka saya akan membeli kembali semua yang Anda miliki dengan harga yang amat sangat murah."

0 komentar:

Posting Komentar